Norwegia adalah salah satu Negara Skandinavia yang paling rajin
melahirkan band aliran Black Metal, Mayhem bisa dibilang adalah pelopor
Black Metal di Negara ini.Jika di Amerika utara atau di belahan eropa
lain,Black Metal Cuma jadi identitas dari music dan style para
anggotanya, di Norwegia para aktivis Black Metal sebagian besar benar2
menjalankan apa yang mereka tulis dilirik2 mereka. Yaitu memuja
kematian,memuja setan dan menghujat semua agama. Inilah yang akhirnya
mendasari asal muasal munculnya istilah Norwegian Black Metal. Bagi
penganut Norwegian Black Metal musisi Death Metal di Amerika tidak lain
adalah sekumpulan sampah pengecut, karena menggunakan tema2 setan pada
music mereka Cuma buat action dan cari duit!!!!
Mayhem terbentuk pertama kali pada tahun 1984,oleh Øystein Aarseth a.k.a
Euronymous (gitar/vocal), Jørn Stubberud aka Necrobutcher (bass), dan
Kjetil Manheim aka Manheim ( drum ),trio ini awalnya sering memainkan
lagu2 dari band metal pendahulunya Venom. Karena Euronymous kesulitan
memainkan vocal dan gitar saat bersamaan mereka mencoba beberapa vokalis
baru sampai akhirnya terpilihlah Sven Erik Kristiansen aka Maniac pada
1986. Bersama Maniac, Mayhem merilis debut Album Deathcrush thn 1987.
Euronymous selanjutnya membangun Helvete ( dalam bahasa Norsk berarti
neraka ),yaitu sebuah toko yang menjual pernak-pernik yang berhubungan
dengan music Black Metal juga peralatan pemujaan setan, di lantai
basementnya dibangun studio music juga khusus Black Metal,adapun studio
ini dibangun tanpa ada penerangan, jadi harus menggunakan obor klo mau
kesitu ( biar lebih horror katanya ). Singkatnya Helvete menjadi tempat
“nongkrong” anak2 Black Metal dari seluruh penjuru Norwegia bahkan luar
negeri.
Helvete
Mereka mulai tour di Eropa dengan aksi panggung yg brutal, aksi sang
Vokalis Maniac dipanggung bersama gitaris Euronymous adalah yang paling
ditunggu penonton. Sayang sekali Maniac sering terlewat gila dipanggung,
yang merugikan teman2nya, antara lain mabuk berat
dipanggung,muntah,jatuh pingsan ( mungkin kesurupan ),konon Maniac
pernah mencoba bunuh diri di panggung. Tidak sabar dengan situasi ini
Maniac akhirnya dipecat dan dijebloskan ke rumah sakit jiwa, tak lama
Manheim pun mengundurkan diri karena merasa tidak bisa melanjutakn hidup
didunia seperti itu. Tidak perlu menunggu lama Mayhem sudah menemukan
pengganti mereka, Per Yngve Ohlin aka Dead sebagai vokalis dan Jan Axel
Blomberg aka Hellhammer diposisi drum.
Dead, seperti namanya, memiliki sifat melankolis dan menggemari
tema-tema kematian, pembusukan, dan kegelapan. Bahkan Euronymous, yang
tidak menyukainya, khawatir akan kesehatan jiwanya. Walaupun demikian
Dead memiliki banyak teman dalam dunia black metal, walaupun dianggap
sedikit naif. Dead memiliki tingkah laku yang aneh; suatu kali ia
mengubur pakaiannya di bawah tanah selama beberapa minggu sehingga ia
dapat memakai pakaian tersebut yang sudah membusuk dalam suatu konser.
Ia juga pernah memasukkan seekor gagak mati ke dalam kantong plastik
untuk "menghirup hawa kematian" sebelum naik panggung.
Hal ini makin memperkuat atmosfir musik Mayhem, dan lirik band ini
berkembang menjadi satanisme, kegelapan, depresi, dan kejahatan. Dalam
banyak pertunjukan mereka, kepala-kepala babi ditancapkan di atas tombak
dan Dead melukai dirinya sendiri dengan pisau.
Formasi dengan Dead membuat Mayhem semakin terkenal. Setelah beberapa
pertunjukan di Norwegia dan Jerman, Mayhem mulai merekam full album
mereka yang pertama, De Mysteriis Dom Sathanas.
Kematian Dead
Untuk mempersiapkan album De Mysteriis Dom Sathanas,tahun 1990 Mayhem
menyewa sebuah rumah di daerah hutan pinggir kota Oslo, disana mereka
berempat mulai menulis lagu dan aransemen music. Pada bulan April 1991,
Di rumah itu Dead mati bunuh diri dalam usia 22 tahun dengan tembakan di
kepala dan luka-luka di pergelangan tangan, disebabkan oleh pisau
berburu yang baru ia beli hari itu, dan meninggalkan pesan "Excuse all
the blood, Cheers" walaupun anggota-anggota Mayhem lain mengatakan
isinya lebih panjang, termasuk "the knife was too dull to finish the job
so I had to use the shotgun"( pisaunya terlalu tumpul, jadi ane pake
shotgun aja ye ). Euronymous adalah yang pertama menemukan jenazahnya,
bukannya menghubungi ambulan atau polisi dia malah mengambil beberapa
foto mayat Dead yang kemudian digunakan sebagai sampul album bootleg
Dawn of the Black Hearts.

Menurut Occultus, yang sempat menggantikan Dead sebagai vokalis Mayhem,
"He (Dead) didn't see himself as human; he saw himself as a creature
from another world. He said he had many visions that his blood has
frozen in his veins, that he was dead. That is the reason he took that
name. He knew he would die” ( Dia gk ngerasa dirinya itu manusia, dia
menganggap dirinya itu mahluk dari dunia lain, dia bilang dia sering
merasakan darahnya membeku dan tidak mengalir seperti orang mati!!Jadi
itulah sebabnya dia memilih nama panggung Dead, dia memang sudah ingin
mati sejak lama)
Peluru yang ia gunakan dikirim oleh seorang musisi dari Bergen, Norwegia
bernama Kristian Vikernes (a.k.a Varg Vikernes a.k.a Count Grishnackh).
Euronymous bersikap dingin dan oportunistis terhadap bunuh diri Dead,
dalam beberapa wawancara ia mengatakan bahwa Dead bunuh diri karena
musik death metal, jenis musik dari AS yang ditentang oleh black metal.
Menurut Hellhammer, Euronymous saat menemukan Dead mati bunuh diri,
mengambil beberapa potongan otaknya dan membuat sop, dicampur dengan
daging, sayuran, dan merica. "He'd always said he wanted to eat flesh,
so he figured this was an easy way." Euronymous juga disebut membuat
kalung dari beberapa serpihan tengkorak Dead, dan mengirimnya ke
beberapa musisi sahabatnya, misalnya band black metal Swedia Marduk,
Mayhem pun mulai sering berurusan dengan polisi,Gak tahan dengan suasana
band Necrobutcher (bass) memilih hengkang dan menenangkan diri. Mereka
merilis album “Live in Leipzig” yang didedikasikan kepada Dead.
Kematian Euronymous
Setelah kematian Dead,Mayhem sempat tour dengan vokalis band Tormentor,
Attila Csihar, dan merekrut si pemilik peluru yg digunakan Dead utk
menembak kepalanya sendiri, Kristian Vikernes a.k.a Count Grishnackh di
posisi bass. Sekitar tahun 1993 terjadi beberapa aksi pembakaran gereja
di seluruh Norwegia, polisi tanpa pikir panjang langsung menginterogasi
Mayhem. Apalagi Count Grishnackh memang sudah menjadi target polisi
sebelum dia bergabung dengan Mayhem. Alhasil polisi memutuskan untuk
menutup Studio Helvete milik Euronymous.

Pada 10 Agustus 1993 Euronymous ditemukan tewas di apartemennya dengan
23 kali tusukan, 2 di kepala, 5 di leher, dan 16 di punggung. Polisi
langsung menangkap tersangka utamanya yaitu Count Grishnackh yang memang
terlihat oleh saksi disekitar lokasi kejadian. Count sempat membuat
pengakuan membela diri, klo Euronymous ingin mengorbankan dirinya dalam
sebuah upacara pemujaan setan, dengan menunjukkan surat kontrak
perjanjian dengan tulisan tinta darah terhadap polisi, dan Vikernes
mengaku Euronymous jatuh di atas pecahan-pecahan kaca dari sebuah lampu
yang jatuh ketika mereka berkelahi. Hal ini, menurutnya, menyebabkan
luka-luka tusukan di tubuhnya.
Dalam penyidikan selama berbulan – bulan akhirnya polisi menemukan
Vikernes juga ditemukan bersalah dalam berbagai tuduhan: percobaan
pembakaran gereja Storetveit di Bergen, pembakaran gereja Åsane di
Bergen, gereja Skjold di Vindafjord, kapel Holmenkollen di Oslo, yang
dibangun di atas tempat penyembahan pagan, dan menyebabkan kematian
seorang pemadam kebakaran,polisi juga menemukan 100 kg bahan peledak di
rumahnya. Akhirnya Count mengakui ia berencana meledakkan katedral
Nidaros, gereja paling penting di Norwegia, Ia diberi hukuman maksimum
di Norwegia, yaitu 21 tahun penjara.
Count Grishnackh ( the most notorious metal musician of all time )
Sesaat setelah terbukti bersalah, nama Count Grishnackh langsung
mendunia, dunia benar2 terkaget – kaget dengan keberadaan bocah ini,
bukti kalau satanisme benar – benar masih hidup subur dikalangan
generasi muda eropa. Walau mengakui terlibat dalam pembakaran gereja,
Count menolak disebut sebagai pemuja setan.
.jpg)
Menurut buku Lord of Chaos, Count Grishnackh yg bernama asli Varg
Vikerness, besar dari keluarga terpelajar, Ibunya bekerja di perusahaan
minyak besar di Norwegia, dan ayahnya adalah seorang ahli Komputer, dan
kakaknya adalah seorang Insinyur Sipil. Di masa kecilnya Varg sempat
ikut dengan ayahnya bertugas di Iraq, ayahnya bertugas selama setahun
disana saat Iraq masih dipelihara Amerika ( perang Iran – Iraq ),
ayahnya adalah salah satu pembuat jaringan computer pertama di Iraq. Di
Iraq Varg sering mendapat perlakuan rasis oleh teman2nya, hal ini
semakin diperparah dengan guru2nya yang tidak pernah menghukumnya di
kelas ( mungkin guru2nya takut, krn keluarga Varg adalah tamu Negara
disana ). Beranjak remaja kedua orang tuanya bercerai, suatu hari Varg
menemukan bendera Neo-Nazi (Swastika) bekas milik ayahnya di gudang.
Dalam sebuah wawancara ibu Varg memang membenarkan kalau ayah Varg
sewaktu muda memiliki paham fasis, tetapi tidak terlalu serius ketika
beranjak tua. Sikap fasis dan racist ayahnya akhirnya turun ke Varg,
dibuktikan dia membentuk kelompok ekstrim neo-Nazi Hvit Arisk Motstand
(White Aryan Resistance), dan juga terlibat dalam Norsk Hedensk Front
(Norwegian Heathen Front), sebuah bagian dari kelompok Jerman Heathen
Front, sebuah organisasi pagan. Kedua kelompok itu dipimpin olehnya
sendiri. Tapi bukankah sikap fasis dan rasis tidak sesuai dengan
pembakaran gereja?
Kembali bersama Maniac
Pada 1994, De Mysteriis Dom Sathanas akhirnya dirilis setelah ditunda
beberapa kali karena keberatan dari pihak keluarga Euronymous, yang
ingin agar rekaman bass oleh Count Grishnackh dihapus. Walaupun
Hellhammer sebagai satu-satunya anggota yang tersisa saat itu
menyanggupi hal ini, ia sebenarnya tidak bisa main bass dan tidak
mengubah rekaman itu sedikitpun.
Pada 1995, Hellhammer sebagai satu – satunya anggota band yang tersisa
memutuskan untuk menghidupkan kembali band ini. Untuk itu ia menggaet
gitaris Rune Erickson a.k.a Blasphemer dan dua mantan anggota Mayhem,
Maniac ( yang dinyatakan sudah sembuh oleh Rumah sakit jiwa ) dan
Necrobutcher.Mereka berempat kompak untuk tidak berbuat terlalu ekstrim
seperti para mantan anggota mereka. Thn 2000 Mayhem merilis album “Grand
Declaration of War”,di album ini mereka melakukan banyak perubahan pada
konsep musiknya, mereka mulai menggunakan unsur2 Elektronik dan avant
garde, Maniac sang vokalis bisa dibilang tidak bernyanyi di album ini,
melainkan hanya membaca puisi. Alhasil mereka banyak ditinggalkan oleh
penggemar2 lama mereka.
Era 2000an
Empat tahun kemudian,tepatnya thn 2004 Mayhem menerbitkan album
“Chimera”, di mana mereka kembali ke gaya awal mereka, dengan produksi
yang lebih baik. Chimera masih dipengaruhi oleh progressive metal,
mungkin karena input dari Blasphemer. Pada 2004, Maniac dipecat dari
Mayhem karena “penyakit lamanya kambuh” ,mulai dari demam panggung yang
menyebabkannya tergantung pada alkohol , menolak tur dan depresi.
Dikatakan bahwa Necrobutcher mengusirnya dengan cara menendangnya hingga
terjengkang dari panggung setelah Maniac tidak mampu mengingat lirik
lagu sebelum sebuah konser. Attila Csihar teman lama yang sempat menjadi
vokalis tamu menggantikan Maniac. Selanjutnya mereka terus melakukan
tour di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan hingga saat ini, dengan
melupakan masa lalu mereka yang menyeramkan, secara tidak sadar mereka
bukan lagi penganut Norwegian Black Metal, karena atribut horror mereka
Cuma sebuah gaya/aksi untuk mencari uang.